Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Gunadarma

Gunadarma

Tugas Manajemen Ke-3

Tuesday, 15 November 2016


Nama : Nur Fikrie.A
Kelas : 3PA14
NPM  : 18514155


1.Pengertian Controlling Fungsi Manajemen
Konntzdan O’Donnell (1964) mengartikan bahwa pengendalian atau pengawasan adalah pengukuran atau perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan organisasi dapat terselenggara dengan baik. Dalam uraian tersebut menggambarkan bahwa pengendalian atau pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang akan dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan berupa; pelaksanaan, dan bila mana perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaannya sesuai dengan rencana yang ditetapkan

George R. Terry, menyatakan bahwa pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai , yaitu standar, apa yang sedang dihasilkan, yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai rencana, yaitu sesuai standar. Juga merumuskam pengendalian (controlling) sebagai suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah akan dilaksanakan.

2.Langkah-langkah controlling fungsi manajemen
Mochler dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan 4 langkah dalam proses        pengendalian, yaitu sebagai berikut:
1.  Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja
Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
2.  Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
3.  Menganalisis Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beda diluar kendali
4. Mengambil Tindakan Korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.

3.Tipe-tipe Controlling Fungsi manajemen
1.Pengawasan pendahuluan 
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau  tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan
2.Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan "double check" yang telah menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan. 
3.Pengawasan umpan balik 
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
4.Strategi Controlling untuk sebuah organisasi
Pada Management By Exception (MBE) seorang manajer untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya harus didukung oleh tersedianya :
☺Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya.
 Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya.
Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan penjualan maka memungkinkan terjadinya Management By Exception. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi letidalsesuaian antara Kinerja Aktual( apa yang telah dan sedang dicapai ) dengan Standar Kinerja ( apa yang harus dicapai).
Example :
Seorang manajer menetukan bahwa jumlah produksi Susu Bantal Real Good dalam sehari harus ada 50.000 bungkus sampai 75.000 bungkus. Karena suatu waktu dimana saat kapasitas tenaga kerja lebih banyak bekerja (lembur) maka jumlah produksi Susu Bantal Real Good meningkat drastis menjadi 94.000 bungkus hari itu. Maka saatnya MBE beraksi. Manajer memikirkan dan mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh kelebihan produksi.
Keputusan yang dapat diambil antara lain:
1.Menyimpan sisa produksi susu bantal di gudang untuk persediaan stock.
2.Menjual kepada agen atau eceran terdekat dengan harga yang terjangkau.
3.Mempromosikan untuk penjualan sebagai hadiah atau sampel.

 KEKUASAAN & PENGARUH


1.Pengertian Kekuasaan
Budiarjo(2006:35) kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia yang memengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lainsedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.

2.Sumber-Sumber Kekuasaan
Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench dan Bertram Raven, yaitu :
a.reward power
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)

b.coercive power
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).

c.legitimate power

Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.

d.expert power
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).

e.referent power
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma, keberanian, simpatik dan lain-lain).

3.Pengertian Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang  ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak  kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seseorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
4.     Pengaruh taktik dalam organisasi
 Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu: 
1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik. 
2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya. 
3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan. 
4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu. 
5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu. 
7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju. 
8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu. 
9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.

5.Berikan kasus tentang Kekuasaan dan Pengaruh pada sebuah organisasi. Dan berikan saran.

Kasus Susno Duadji

Polisi Terjerat Korupsi, Berapa Nilai Hartanya?  

Komisaris Jenderal Susno Duadji, Kepala Bareskrim Polri, dijatuhi sanksi penjara 3 tahun 6 bulan pada Maret 2011. Susno terbukti bersalah dalam kasus gratifikasi sebesar Rp 500 juta dari Sjahril Djohan untuk mempercepat penanganan kasus PT Salmah Arowana Lestari. Susno juga terbukti memangkas Rp 4.208.898.749 yang merupakan dana pengamanan pilkada Jawa Barat saat menjabat Kapolda Jabar pada 2008 untuk kepentingan pribadi. Harta kekayaan Susno diperkirakan senilai Rp 1,5 miliar. Kekayaan Susno terdiri atas harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 951 juta dan harta bergerak Rp 70 juta.

Saran :
seharusnya dimana polisi menjadi yang panutan pada masyarakat,Tetapi susno tidak mencotohkan yang baik,karena sebagai pemilik pangkat tinggi dan kekuasaan yang tinggi,seharusnya dapat mentohkan anti korupsi pada masyarakat,karna susno telah menyalahgunakan kekuasaan nya.




Daftar Pustaka :
http://www.kompasiana.com/ndull/fungsi-controlling-pengendalian-pengawasan-dalam-manajemen-pendidikan_54f79c3ea33311601c8b4590

http://www.kompasiana.com/uutsyarifah/fungsi-controlling-dalam-manajemen_54f82624a33311c27b8b554b
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/01/14/078634747/polisi-terjerat-korupsi-berapa-nilai-hartanya
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=47611&val=3916
Mulyono(2013). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN SHOLAT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI BIN MEJI (https://books.google.co.id/books?id=2FskAwAAQBAJ&pg=PA6&dq=pengaruh+adalah&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZ3aaHnqvQAhUFJJQKHR2cAeMQ6AEIKjAE#v=onepage&q=pengaruh%20adalah&f=false)
Duta.T.S.E.,MM (2014). Perilaki Organisasi. Yogyakarta:Deepublish
Stoner, J.A.F., Freeman, R.E., Gilbert Jr, D.R., (1995). Manajemen: jilid I. Jakarta: Prenhallindo.
Tilaar H.A.R (2003). Kekuasaan dan pendidikan. Magelang : IndonesiaTera Anggota IKAPI








Tugas Ke 2(Psikologi Manajemen)

Thursday, 20 October 2016


A.Pengorganisasian Struktur Manajemen

1.Pengertian Struktur Organisasi
Kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi,dimana terjadi penumpukan atau kekosongan pelaksaan pekerjaandan tidak ada hubungan dan urutan di antara unit-unit kerja yang ada.Struktur Organisasi menjelaskan pembagian aktivitas kerja,serta memperhatikan Hubungan
fungsi dan aktivitas sampai batas-batas tertentu.struktur organisasi juga menjelaskan Hirarki dan susunan kewenangan,serta hubungan pelaporan.

2.Fungsi dari Manajemen 
A.Perencanaan
Perencanaan adalah sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan, yaitu menyangkut serangkaian tindakan yang berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua faktor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus. Dengan kata lain, perencanaan ialah penentuan serangakaian tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternatif data yang ada, dalam hal ini dirumuskan dalam bentuk keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

B.Pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Rencana yang terbaik akan gagal tanpa implementasi yang kuat. Sukses mulai dengan pengorganisasian, proses dalam menugaskan, pengalokasian sumber daya dan mengkoordinir aktivitas individu dan kelompok untuk menerapkan rencana.Melalui pegorganisasian, para manajer mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata melalui penentuan tugas, para manajer mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata melalui penentuan tugas, menugaskan personil, dan melengkapi mereka dengan teknologi sumber daya yang lain.
C.Pengarahan
pengarahan ini ialah gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pegorganisasian. Pengarahan dapat diartikan sebagai suatu aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berarti ruang lingkup pengarahan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien
D.Pengordinasian
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak di dalam batang tubuh dari keahlian manajemen. Jika manajer menemukan kesulitan dalam koordinasi yang berkelanjutan, ia harus mencurigai kelemahan program perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Pendek kata, koordinasi merupakan bidang keahlian dari manajemen. Perintah yang baik dan lazim dari bidang keahlian manajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu dibutuhkan. Akan tetapi, pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada juga bidang yang memerlukan koordinasi.
E.Pengawasan
Pengawasan adalah sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dan hambatan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan. Fungsi ini dapat menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang diinginkan.Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen, karena dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

3.Manfaat Struktur Fungsional dan Divisional
a.Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) 
merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.

Manfaat Struktur Fungsional :
-Efisien 
-memusatkan keahlian organisasi 



b.Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.

Manfaat Struktur Divisional:
-Lebih mudah pengelolaannya
-Manajer dapat memilih struktur yang paling sesuai 



4.Kerugian Struktur Fungsional dan Divisional
a.Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) 
merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.

Kerugiannya: 
-Respon yang Lambat
-Timbul Kurangnya komunikasi
-Hanya Berfokus pada Tugas-tugasnya maka akan kurang luas pengetahuannya 


b.Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.

Kerugiannya :
-Biaya Operasional Tinggi 
-Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
-Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional

5.Contoh Kasus 
Siemens AG adalah Jerman teknik dan elektronik raksasa 160 tahun. Ini adalah salah satu konglomerat terbesar di Eropa, dengan laba tahun 2007 sebesar 3,9 milyar euro di pendapatan 72,4 miliar euro, naik 6 miliar euro dari pendapatan tahun 2006. Ini memiliki lebih dari 475.000 karyawan dan operasi di seluruh dunia. Hal ini juga telah mengembangkan budaya organisasi yang korup dimana ratusan juta Euro dimasukkan ke dalam dana lumpur salju yang kemudian digunakan untuk membayar suap untuk mendapatkan kontrak yang menguntungkan. Rinciannya sebagai berikut :
1.  Pada bulan November 2006 auditor Siemens', KPMG, menyelesaikan sebuah laporan rahasia yang merinci sejumlah pembayaran yang diberikan. Pembayaran yang mencurigakan, dibuat berulangkali dari tahun 2000 sampai 2006, mencapai 1,3 miliar poundsterling (US $ 1.880.000.000). Pada saat itu, perusahaan mengatakan bahwa eksekutif senior tidak mengetahui pembayaran ini.
2.    Pada bulan Januari 2007, perusahaan membayar 418 juta poundsterling baik untuk Komisi Eropa karena perusahaan itu dituduh memimpin kartel yang membagi pasar untuk peralatan pembangkit listrik . Siemens menentang atau mengabaikan denda tersebut.
3.  Pada bulan Oktober 2007, perusahaan membayar 201 juta poundsterling baik terkait dengan penyuapan dalam bisnis peralatan komunikasinya.

sejumlah eksekutif senior juga dituduh dan kemudian dihukum karena membuat membayar untuk suap, termasuk :
1.   Andreas Kley, CFO dari unit pembangkit listrik , dihukum (Mei 2007) menyalurkan 6juta pundsterling, 1999-2002, untuk sebuah perusahaan energi Italia untuk memenangkan kontrak turbin gas. Hakim juga didenda 38 juta poundsterling Siemens dan diperlukan perusahaan untuk kehilangan keuntungan itu membuat kontrak.
2.  Johannes Feldmayer, seorang anggota dewan eksekutif, dihukum (bulan Juli 2008) otorisasi suap kepada serikat pekerja, Asosiasi karyawan Independen, yang dianggap ramah kepada manajemen Siemens'. Pembayaran, yang dibuat antara tahun 2001 dan 2005, dimaksudkan untuk mengimbangi kekuatan IG Metall, serikat Jerman yang mengontrol hampir setengah dari kursi di dewan Siemens' direksi.
3.   Reinhard Siekaczek, seorang manajer penjualan di divisi telekomunikasi, dihukum (bulan Juli 2008) membangun sistem dana tertentu yang dirancang untuk melakukan pembayaran suap. Hakim mengatakan bahwa Siekaczek bertindak atas perintah atasannya, dan bahwa ia "adalah bagian dari sistem tidak bertanggung jawab terorganisir yang implicity direstui."

Meskipun mereka tidak pernah dituduh melakukan perbuatan yang salah, pada bulan April 2007, keduanya Klaus Kleinfeld, CFO dan Heinrich von Pierer, ketua dewan pengawas, mengundurkan diri. Mereka diganti, pada bulan Juli 2007, oleh orang luar, Peter Loscher, yang berasal dari pembuat obat Merck & Company. Sebagai CEO baru, Loscher mulai mengubah struktur dan budaya organisasi. Sebelumnya, masing-masing lini bisnis memiliki direktur dan dewan pengelolaan yang terpisah. Struktur ini menghambat akuntabilitas dan membiarkan korupsi berkembang.
Loscher mereorganisasi perusahaan menjadi tiga sektor, itu adalah industri, energi dan perawatan kesehatan dengan masing-masing dari tiga manajer ini duduk di pengurus pusat di Munich. Ia juga mengadopsi kebijakan toleransi nol, menyampaikan pesan bahwa korupsi harus diakhiri.
Saran :
-Menurut saya auditor siemens,KPMG lebih atas Laporan dari rincian sejumlah pembayaran
kepada eksekutif senior agar dapat dilihat dan coba diselesaikan bersama-sama agar
pembayaran gelap yang tidak diketahui oleh Eksekutif senior bisa di cari.(Fungsional)

-Sebaiknya Para petinggi lebih baik tidak menuduh satu sama lain,alangkah baiknya para
petinggi dan senior eksekutif menyelesaikan dengan pelan2 dan mengubah struktur
organisasinya agar dapat memilih struktur yang paling sesuai dan lebih mudah
pengelolannya.


B.Actuating dalam Manajemen
a.pengertian actuating 
Actuating adalah usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian
rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
bersama Terry (1993:62).

b.pentingnya actuating dalam manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang
dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua
sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing
masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan

c.Prinsip actuating dalam manajemen
pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:
1.Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin
efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha
mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi
pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti 
perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan
kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan

2.Prinsip keharmonisan dengan tujuan Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi
kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka
mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang  terlalu besar dan
kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan
perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang 
baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar.
Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat
itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.

3.Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung
jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan
segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan
didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka
untuk memperoleh hasil maksimal.

Daftar Pustaka :
Umar,Husein.2003.Busines An Inroduction. Jakarta: PT. Gramedia
Tangkilisan,H.N.S.2005. Manajemen Publik .Jakarta: Grasindo
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/
http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma5309/fproses_certob3.htm
http://www.academia.edu/24245122/MAKALAH_FUNGSI_PELAKSANAAN_ACTUATING_DALAM_MANAJEMEN_SUMBER_DAYA_MANUSIA


PSIKOLOGI MANAJEMEN (TUGAS KE 1)

Friday, 30 September 2016

1.PSIKOLOGI MANAJEMEN 
A.Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.Psikologi Manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Menurut Sechermerhorn (2003) , “Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the use of  resources to accomplish performance goals”. Artinya manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian menggunakan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Terry dan Rue (2003:1) mengemukakan bahwa manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud nyata.

C.FUNGSI MANAJEMEN
A.Perencanaan
Perencanaan adalah sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan, yaitu menyangkut serangkaian tindakan yang berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua faktor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus. Dengan kata lain, perencanaan ialah penentuan serangakaian tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai alternatif data yang ada, dalam hal ini dirumuskan dalam bentuk keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

B.Pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Rencana yang terbaik akan gagal tanpa implementasi yang kuat. Sukses mulai dengan pengorganisasian, proses dalam menugaskan, pengalokasian sumber daya dan mengkoordinir aktivitas individu dan kelompok untuk menerapkan rencana.Melalui pegorganisasian, para manajer mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata melalui penentuan tugas, para manajer mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata melalui penentuan tugas, menugaskan personil, dan melengkapi mereka dengan teknologi sumber daya yang lain.
C.Pengarahan
pengarahan ini ialah gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pegorganisasian. Pengarahan dapat diartikan sebagai suatu aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berarti ruang lingkup pengarahan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien
D.Pengordinasian
Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak di dalam batang tubuh dari keahlian manajemen. Jika manajer menemukan kesulitan dalam koordinasi yang berkelanjutan, ia harus mencurigai kelemahan program perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Pendek kata, koordinasi merupakan bidang keahlian dari manajemen. Perintah yang baik dan lazim dari bidang keahlian manajemen lainnya akan membuat koordinasi tidak begitu dibutuhkan. Akan tetapi, pada organisasi yang dikelola dengan baik sekalipun, ada juga bidang yang memerlukan koordinasi.
E.Pengawasan
Pengawasan adalah sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dan hambatan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan. Fungsi ini dapat menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang diinginkan.Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen, karena dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.


2.PERENCANAAN
A.Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses menetapkan tujuan dan menentukan tindakan apa yang harus di ambil untuk mencapainya.lewat perencanaan,seorang manager mengidentifikasi hasil yang diinginkan dan cara untuk mencapainya.

B.Langkah-langkah dalam menyusun Planning

Tahap- Tahap Perencanaan

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap, yaitu:

  1. Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
  2. Tahap 2: Merumuskan keadaan sekarang/saat ini.
  3. Tahap 3: Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan yang dapat terjadi.
  4. Tahap 4: Mengembangkan rencana ataupun serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.

C.Manfaat Planning dalam manajemen

1. Dipakai sebagai alat pengawasan daan pengendalian
kegiatan sehari-hari perusahaan. Perencanaan yang telah
disusun dengan baik akan memudahkan para pelaksana
untuk mengetahui apakah tindakan mereka menyimpang
atau sesuai dengan rencana.

2. Dengan adanya perencanaan yang disusun (tentunya

sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan cermat
dapatlah dipilih dan ditetapkan kegiatan-kegiatan mana
yang diperlukan dan mana yang tidak.

3. Dengan adanya rencana, segala kegiatan dapat dilakukan

secara tertib dan teratur sesuai dengan tahap-tahap yang

semestinya.


D.Jenis-jenis Planning


1.Berdasarkan waktu

a.Long Term Planning
Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat fundamental.
b.Short Term Planning
Perencanaan jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang. Walaupin perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif.

2.Berdasarkan Luasnya

a.Rencana strategik
Untuk menentukan tujuan yang harus dicapai oleh keseluruhan organisasi maupun oleh unit-unit bisnis yang ada di dalamnya
.
a    b.Rencana Operasional
      rencana yang merupakan penguraian lebih terinci mengenai bagaimana rencana strategik akan diimplementasikan.
     
     3.Perencanaan dari Dimensi Jenis
      a.top down planning
         Perencanaan ini dibuat oleh pimpinan dalam suatu struktur organisasi
      b.bottom-up planning
         Perencanaan ini dibuat oleh tenaga perencana di tingkat bawah dari suau struktur organsasi
       c.diagonal planning
        Perencaan yang di buat bersama-sama dengan penjabat yang di tingkat bawah di luar struktur oraganisasi
      
     4.Perencaan berdasarkan penggunaan
      
      a.Perencanaan sekali pakai
       Perencanaan yang dibuat hanyak untuk sekali penggunaan saja
       b.Perencanaan Terus menerus
       Perencanaan yang dibuat untuk menjadi pedoman dalam kegiatan yang di lakukan      berulang ulang


    Daftar Pusaka
     Sechermerhorn, Jhon R. (2003). Manajemen (edisi satu).Yogyakarta : Penerbit Andi
     http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-dan-fungsi-manajemen.html#
     http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PERENCANAAN%20USAHA.pdf
     Leavit, Harold, J. (1992). Psikologi Manajemen. Jakarta : Erlangga
     Umar, Husein. (2003). Business An Introduction. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
     Handoko, T.Hani.1984.Manajemen.Yogyakarta: BPFE