Pendekatan
Kesusastraan.
Ilmu
Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian
dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu,
manusiawi, berbudaya, dan halus
Sastra
adalah karya, sama posisinya seperti karya-karya yang lain, seperti Cerpen,
Puisi, lukisan, patung, Musik, Seni peran, dan apa saja yang merupakan hasil
dari proses penciptaan. Sastra juga dapat didefinisikan sebagai rasa cinta terhadap ciptaan Tuhan. Seni pada mulanya adalah proses
dari manusia, dan oleh karena seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreatifitas manusia.
Budaya
yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa
adalah cerita karangan yang juga dapat diartikan sebagai bentuk cerita, atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh imajinasi. Dalam kesusastraan
kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
- · Dongeng adalah Cerita Khayal yang tidak benar-benar terjadi.
- · Hikayat adalah Cerita yang sulit diterima akal, merupakan cerita karangan, namun memiliki pesan dan amanat didalamnya.
Prosa baru Meliputi :
1
Kisah adalah sebuah naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
2
Cerpen adalah Suatu bentuk prosa naratif nan fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
3
Novel adalah Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya
berbentuk cerita.
4
Biografi adalah Keterangan dan kisah tentang kehidupan seseorang
5
Otobiografi adalah Biografi yang ditulis oleh Subjeknya.
Nilai
– Nilai dalam prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah prosa yang mempunyai nilai-nilai
yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai diantaranya adalah :
- Memberi wawasan
- Memberi Informasi
- Memberi kesenangan
- Memberi warisan
Budaya
yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi
adalah tulisan karya ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai Kehidupan Manusia, Alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang Artistik dan Estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata –
katanya.
Kreativitas
penyair dalam membangun puisinya yang meliputi sebagai berikut :
1. Figura bahasa adalah perkataan yang merujuk
kepada model-model aksi watak-watak.
2. Kata – kata yang bermakna ganda adalah kalimat
yang mengandung dua makna, Contoh : Sumbangan kedua sekolah itu telah kami terima,
pertama, ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu; atau
kedua, ada dua sekolah yang menyumbang.
pertama, ada dua kali sumbangan yang diberikan oleh sekolah itu; atau
kedua, ada dua sekolah yang menyumbang.
3. Kata – kata berjiwa adalah kalimat yang
memiliki suatu kehidupan yang membangkitkan semangat pembaca. Contoh : "Hanya
mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan”
4.
Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai, rasa, dan asosiasi-asosiasi
tertentu adalah kata –kata konotatif.